Apa agenda Paus Fransiskus?
Paus Fransiskus yang tiba di Jakarta menggunakan jet ITA Airlines dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu, 4 September.
Paus Fransiskus juga dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Gereja dan komunitas Katolik lainnya di hari yang sama.
Pada tanggal 5 September, ia akan berpartisipasi dalam dialog antaragama di Masjid Istiklal di Jakarta. Sore harinya, ia akan memimpin misa yang dihadiri 80.000 orang di Stadion Gelora Bung Karno. Paus Fransiskus dikabarkan tidak akan menginap di hotel selama kunjungannya ke Jakarta pada 3-6 September 2024.
“Dia memutuskan untuk menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia, di sebuah hotel bersama rombongan,” kata Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo kepada Kompas.com.
Paus Fransiskus juga disebut berhati-hati terhadap mobil mewah selama kunjungannya ke Indonesia.
Benar dia memilih Toyota Innova, mobil yang banyak digunakan masyarakat di sini, kata Suharyo.
Baca juga:
Kisah di balik kursi yang digunakan Paus Fransiskus selama berada di Indonesia
Usai menuntaskan agendanya di Indonesia, Paus Fransiskus akan bertolak ke Papua Nugini dan Timor Leste, sebelum mengakhiri perjalanan panjangnya di Singapura pada 13 September. Dari keempat negara tersebut, Papua Nugini dan Timor Timur sebenarnya mayoritas beragama Kristen Katolik, sedangkan sebagian besar warga Singapura beragama Budha.
Lalu mengapa Paus Fransiskus ingin memulai perjalanan ini di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia?
Jonathan Tan mengatakan Indonesia merupakan bagian penting dari upaya Paus Fransiskus untuk meredakan ketegangan antara Kristen dan Islam.
“Saya kira itu karena ketegangan dan kesalahpahaman sudah terjadi sejak lama sepanjang sejarahnya. Saya kira Paus ingin membuat jalan baru menuju hubungan yang tidak bersifat defensif,” kata Jonathan kepada https://treasureofsukabumi.com/ BBC News Indonesia. Jonathan mengungkapkan, ketertarikan Paus Fransiskus untuk membangun hubungan baik dengan negara-negara besar Muslim memang tercermin dalam serangkaian agenda yang telah disiapkan sebelumnya oleh Vatikan.
Rencana awal Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada tahun 2020, setahun setelah ia pertama kali menginjakkan kaki di Jazirah Arab sebagai pemimpin Vatikan pada tahun 2019.
“Pada tahun 2019, Paus mengunjungi Uni Emirat Arab, dan sorotan utama dari kunjungan ini adalah fokusnya pada dialog Muslim-Kristen dan membangun hubungan yang lebih baik antara Muslim dan Kristen. Saya rasa kami telah menunjukkan hal tersebut,” katanya kepada BBC News Indonesia.
Oleh karena itu, jika tidak ada pandemi COVID-19, maka langkah kedua dari upaya ini logisnya adalah kunjungan ke negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yaitu Indonesia.