Ermy Kullit dan Sal Priadi ‘ngangenin’ suasana Jazz Gunung Slamet setelah kehujanan
Penyanyi berpengalaman Ermy Kullit menakjubkan para penggemar musik dari berbagai generasi di acara Jazz Gunung Slamet akhir pekan yang lalu dengan suara merdunya yang anggun dan memukau. Dalem Pek Sal Priadi, musisi anyar yang lagi tenar, ngomong kalau dia gak nyangka kena pilih buat jadi perwakilan anak muda dalam konser ini.
Saat ditemui setelah sesi pengecekan suara di Bumi Perkemahan Palawi, Wana Wisata, Baturraden di bawah Gunung Slamet, Jawa Tengah pada Sabtu (11/05) pagi, Ermy Maryam Nurjannah Kullit mengatakan bahwa meskipun ia sering menyanyikan lagu-lagu pop, ia juga bisa bernyanyi lagu-lagu jazz.
Ermy Kullit ditambahkan dalam daftar penampil Jazz Gunung Slamet secara mengejutkan pada menit akhir setelah adanya beberapa perubahan dalam jadwal konser pembuka Jazz Gunung Series 2024.
Ini bukan pertama kalinya wanita yang lahir di Manado pada tahun 1952 ini ikut serta dalam acara Jazz Gunung yang menggabungkan keindahan alam pegunungan dengan musik jazz.
Setahun yang lalu, dia manggung di acara Jazz Gunung Bromo yang juga jatuh pada saat hari jadi 50 tahun dia berkarir di dunia musik Indonesia.
Musik adalah segalanya bagi saya. Apa jadinya dunia tanpa musik, ya? Menyanyi adalah hadiah yang diberikan Tuhan kepada saya,” kata Ermy yang menyatakan belajar menyanyi sendiri.
Ermy Kullit https://www.abangrock.com/ mula melibatkan diri dalam industri hiburan sejak tahun 1973. Di antara lokasi yang menyaksikan penampilannya adalah Jaya Pub di Jakarta, di mana ia sering tampil sejak tahun 1981.
Dengan mengenakan syal dan blazer hitam, serta celana jeans dan sandal jepit, Ermy melantunkan lagu “Maafkan Daku Kekasih” saat sesi persiapan suara di acara Jazz Gunung Slamet.
Beberapa penduduk sekitar yang menyaksikan sesi pemeriksaan suara memberikan tepuk tangan riang saat suara Ermy yang ‘kasar dan basah’ terdengar dari mulutnya.
“Menyerah! Menyerah!” teriak seorang penonton setelah Ermy menyelesaikan penampilan suaranya.
Lagu Pasrah yang diciptakan oleh Richard Kyoto dan dinyanyikan oleh Ermy pada tahun 1989 adalah lagu yang paling populer dari mereka.
Id language: “Eh, tanya dia untuk lagu itu.”
Reworder style: “Hey, request the song from them.” “Pak, baru diperiksa suaranya nih,” bercanda Ermy yang tampil bersama Mus Mujiono, penyanyi jazz terkenal, di acara Jazz Gunung Slamet.
“Sekarang tidak masalah,” ujar orang lain.
In realita, Ermy setuju dengan permintaan yang tiba-tiba itu.
“Dok sabab ne? Ke mana lagi ndak ai kahingin kitai ninggal ka tempat limpang ke marenti… Apin sereta?” mulut Ermy mega matuka bala penguasa endor ngirup ka pengerindu penanggul.